Banyak pasangan suami istri yang sama-sama bekerja sering bingung: lebih baik NPWP istri digabung atau dipisah dari suami? Kelihatannya sepele, tapi pilihan ini bisa bikin selisih pajak jutaan rupiah, lho!
Kenapa Penting Pilih Skema NPWP yang Tepat?
Setiap tahun, saat mengisi SPT Tahunan, pasangan yang sama-sama punya penghasilan harus memutuskan:
- Mau gabung NPWP (istri ikut NPWP suami)
- Atau tetap pisah NPWP masing-masing
Pilihan ini nggak cuma soal administrasi, tapi juga bisa berdampak besar ke total pajak yang harus dibayar.
Simulasi Kasus: Selisih Pajak Bisa Jutaan!
Misal, suami punya gaji Rp150 juta per tahun, istri juga Rp150 juta per tahun.
Masing-masing sudah dipotong pajak oleh kantor. Tapi, saat lapor SPT Tahunan, hasil akhirnya bisa beda jauh tergantung skema NPWP yang dipilih:
1. NPWP Digabung
Pajak penghasilan istri dianggap sudah final di kantor.
Total pajak keluarga: Rp16,1 juta
2. NPWP Terpisah
Penghasilan suami dan istri harus digabung dulu untuk dihitung tarif progresifnya.
Total pajak keluarga: Rp22,1 juta
Selisih pajak: Lebih mahal sekitar Rp6 juta!
Jadi, Mana yang Lebih Untung?
Ternyata, dalam banyak kasus, menggabungkan NPWP istri ke suami bisa lebih hemat pajak. Tapi, ada juga kondisi tertentu di mana pisah NPWP justru lebih sesuai, misal karena alasan administrasi, pekerjaan, atau pertimbangan lain.
Jangan Asal Ikut-Ikutan!
Setiap keluarga punya kondisi yang berbeda. Sebelum memutuskan, pahami dulu skemanya dan hitung dengan cermat. Jangan cuma ikut-ikutan tanpa tahu dampaknya ke keuangan keluarga.
Butuh bantuan hitung pajak atau konsultasi skema NPWP paling cocok buat Anda dan pasangan? Yuk, konsultasi one-on-one langsung dengan tim Accounting Hack!
Kami siap membantu review, simulasi, dan memberikan solusi pajak terbaik sesuai kebutuhan Anda. Klik link di bawah ini untuk mulai konsultasi pribadi dan dapatkan solusi, hari ini!
https://bit.ly/KonsultasiAccHack
Penulis: Amrina Yulfajar & Icha Audy
Editor: Agnes Ade Arsya
Source: Rangkum Pajak
Image Source: Freepik
