Dalam dunia bisnis dan keuangan, sering muncul pertanyaan sederhana namun kritis: apakah budget dan forecast itu sama? Banyak yang menganggap keduanya hanya beda istilah. Padahal, meski mirip, budget dan forecast punya fungsi dan karakter yang berbeda, dan memahami perbedaannya bisa membuat perencanaan keuangan di perusahaan Anda jadi jauh lebih efektif.
Apa Itu Budgeting dan Forecasting?
Budgeting adalah proses penyusunan anggaran yang merinci pendapatan, beban, dan arus kas yang ingin dicapai dalam periode tertentu, biasanya 1 tahun. Budget menetapkan target dan alokasi sumber daya yang ingin dikeluarkan perusahaan.Sementara itu, forecasting adalah kegiatan memproyeksikan hasil keuangan berdasarkan data historis dan kondisi terkini. Forecast menilai apakah target budget bisa tercapai atau perlu disesuaikan.
Dengan kata lain: budget menetapkan apa yang ingin dicapai, sedangkan forecast menunjukkan kemungkinan apa yang akan terjadi.
Perbedaan Kunci Antara Budget dan Forecast
Kenapa Penting untuk Bisnis Anda?
Menggunakan budget tanpa forecast bisa menjadikan perusahaan terlalu kaku, target ditetapkan tapi kondisi berubah, sehingga sulit dicapai. Sebaliknya, punya forecast tanpa budget bisa berarti hanya “menebak-nebak” tanpa arahan jelas. Dengan menggabungkan budget dan forecast, perusahaan bisa memiliki arah yang jelas (budget) sekaligus tetap fleksibel dalam menyesuaikan strategi (forecast).
Contohnya: Anda menetapkan budget penjualan untuk tahun depan, lalu tiap kuartal melakukan forecast untuk melihat apakah target tersebut realistis atau perlu disesuaikan.
Bagaimana Mempraktikkannya di Perusahaan
- Mulailah dengan budget tahunan: Tetapkan target pendapatan, beban, dan arus kas.
- Gunakan forecast rutin: Tinjau performa saat ini dan pasar, lalu proyeksikan kondisi beberapa bulan ke depan.
- Lakukan analisis varian: Bandingkan realisasi dengan budget dan forecast untuk melihat deviasi dan mengambil tindakan.
- Revisi bila perlu: Jika forecast menunjukkan target sulit dicapai, lakukan penyesuaian budget atau strategi demi tetap efisien.
- Libatkan seluruh tim: Perspektif pemasaran, produksi, keuangan, hingga operasional penting agar assumptions budget & forecast realistis.
Jadi, meski budget dan forecast tampak “beda tipis”, pemahaman tepat atas perbedaan keduanya bisa jadi pembeda besar dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Jangan hanya menyusun budget dan membiarkannya “terlupakan”. Gunakan forecast sebagai alat pemantau, penyesuaian, dan arah strategis. Semakin baik sinergi antara budget dan forecast, semakin siap bisnis Anda menghadapi tantangan dan peluang yang akan datang.
Penulis: Amrina Yulfajar & Icha Audy
Editor: Agnes Ade Arsya
Image Source: Freepik
