Ketika mendengar kata audit, sebagian orang langsung membayangkan suasana tegang dan tumpukan dokumen yang siap diperiksa. Padahal, audit tidak selalu berarti “mencari kesalahan”. Justru audit adalah cara perusahaan memastikan bahwa semua proses keuangannya berjalan sesuai aturan dan transparan.
Nah di dunia bisnis, ada dua jenis audit yang sering disebut, yaitu audit internal dan audit eksternal. Keduanya sama-sama penting, tapi memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda. Yuk, kenali perbedaannya agar Anda bisa memahami bagaimana dua peran ini saling melengkapi dalam menjaga keandalan laporan keuangan.
1. Apa Itu Audit Internal?
Audit internal dilakukan oleh tim dari dalam perusahaan. Tujuannya adalah membantu manajemen memastikan bahwa sistem, kebijakan, dan prosedur sudah berjalan efektif dan sesuai standar.
Auditor internal bertindak seperti mata dan telinga manajemen. Mereka menilai efisiensi operasional, mengevaluasi pengendalian internal, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
Contoh:
Ketika auditor internal menemukan proses persetujuan pengeluaran kas yang terlalu panjang, mereka akan menyarankan perbaikan agar alur kerja lebih efisien tanpa mengurangi aspek kontrol.
Fokus utama: peningkatan sistem dan pencegahan risiko dari dalam.
2. Apa Itu Audit Eksternal?
Berbeda dari audit internal, audit eksternal dilakukan oleh pihak independen dari luar perusahaan, biasanya oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Tujuan utamanya adalah menilai apakah laporan keuangan perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
Hasil dari audit eksternal adalah opini audit, yang menyatakan apakah laporan keuangan dapat dipercaya atau tidak. Ini penting untuk pemegang saham, investor, dan pihak eksternal lain yang membutuhkan jaminan objektif atas kinerja perusahaan.
Fokus utama: memberikan opini independen tentang kewajaran laporan keuangan.
3. Perbedaan Utama Auditor Internal dan Eksternal
| Aspek | Auditor Internal | Auditor Eksternal |
| Posisi | Pegawai atau bagian dari perusahaan | Pihak independen dari luar perusahaan |
| Tujuan | Menilai efektivitas sistem dan pengendalian internal | Memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan |
| Pelaporan | Manajemen atau dewan direksi | Pemegang saham, investor, dan regulator |
| Cakupan | Aktivitas operasional dan kepatuhan internal | Laporan keuangan perusahaan |
| Frekuensi | Berkelanjutan (rutin) | Periodik (biasanya tahunan) |
Walaupun berbeda, keduanya saling melengkapi. Audit internal memastikan sistem bekerja dengan baik setiap hari, sedangkan audit eksternal memberikan validasi independen di akhir periode laporan keuangan.
4. Kenapa Keduanya Sama-Sama Penting
Tanpa audit internal, manajemen mungkin tidak menyadari adanya kelemahan sistem yang berpotensi menimbulkan kecurangan, dan tanpa audit eksternal, laporan keuangan perusahaan mungkin bisa diragukan kredibilitasnya di mata publik.
Artinya, kedua fungsi ini adalah bagian dari ekosistem pengawasan yang mendukung transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan. Tiga hal yang menjadi fondasi penting dalam dunia bisnis modern.
Audit bukan sekadar proses pemeriksaan, tapi bentuk komitmen perusahaan untuk menjalankan bisnis secara sehat dan bertanggung jawab. Baik auditor internal maupun eksternal memiliki peran penting dalam memastikan bahwa setiap angka di laporan keuangan bisa dipercaya.
Tujuannya sama, hanya cara kerjanya yang berbeda. Yang satu menjaga dari dalam, yang lain menilai dari luar, dan keduanya bekerja demi satu hal yaitu keandalan laporan keuangan dan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Penulis: Amrina Yulfajar & Icha Audy
Editor: Agnes Ade Arsya
Image Source: Pinterest
